Friday, July 22, 2011

Buatmu Mujahid...


Ku biarkan rinduku bermukim,
Tidakku biarkan lagi resahku bermusim,
Ku biarkan ingatanku meruntun,
Tidakku biarkan lagi pengharapanku beralun.

Biarkan rinduku seringkali menggamit,
Ingatanku padamu akan tergaris,
Bila resahku mendesah,
Jawapanmu tidak lagi keluh kesah,
Cinta yang bertandang jua impian yang mendatang,
Keraguanku takkan lagi menjadi penghalang.

Untuk seketika biarku simpan rinduku di sudut kalbu,
Untuk sementara biarku pendam cintaku di segenap sukma,
Cintaku satu perasaan yang tidak dapat dipelajari tetapi dialami,
Cintaku ini hanyalah secebis dari erti kehidupan,
Uniknya cinta kerana ia menjelmakan kasih sayang yang teragung dan suci,
Ku percaya manusia membina sahsiah diri di muka bumi,
Bermodalkan kasih sayang dan cinta.

Walau air mataku mengalir tidak henti,
Sederas air sungai tika musim tengkujuh,
Namun ku yakin, perlahan-lahan duka dan sedih itukan berlalu pergi,
Hatiku bak pohon semalu disentuh terus menguncup layu,
Hatiku jua bagai kaca bila diketuk retaknya ke seluruh sudut,
Hati…..berlagulah hanya dalam sepi,
Tabahlah menanggung beban duka sendiri.

Janji dan azamku….
Kan ku perbataskan perbuatanku,
Kan ku singkatkan perbualanku,
Kan ku sukat gerak dan gayaku,
Kan ku pelihara kesucian dan maruah diriku,
Tidakkan ku terlalu murah senyumanku dengan mana-mana lelaki ajnabi.

Kerna ku tahu jua ku mengerti.
Wanita solehah itu dipandang dari peribadinya,
Dilihat dari akhlaknya,
Ditinjau dari lemah-lembutnya,
Ditafsirkan dari susunan kata-katanya,
Kegagahan wanita berdiri di atas teguh imannya,
Dari sini wanita jua diriku diketahui segalanya.

Pandanglah kataku,
Renunglah dengan mata hatimu setulusnya,
Selamilah dasar hatiku berbisiklah pada dirimu,
Ambillah mutiara kata yang baik buat teladan,
Tinggalkan kata-kataku yang menyimpang dari landasan kebenaran.

Seperti katamu yang ku semat di hatiku,
Hati ini milik-Nya,
Cinta ini kerana-Nya,
Hidup ini semestinya untuk-Nya.

Pandangan mata selalu menipu,
Pandangan akal selalu tersalah,
Pandangan nafsu selalu melulu,
Dan pandangan hatilah yang hakiki,
Ketika iman sudah menghias hati,
Dan kemanisannya mula dikecapi,
Semua ujian tidak akan menggugat diri,
Kesunyian…kesedihan dan kekecewaan akan berganti,
Dengan keyakinan dan kesyukuran.

Jika tidak ku perhati hikmahnya dengan mata hati,
Jika tidak ku zuhud dalam pencarian cintaku,
Jika tidak ku teguh mengukir senyum buat pengubat kerunsingan,
Jika tidak ku seikhlas jiwa semurni sanubari memohon keampunan-Nya,
Jika tidak ku titiskan air mata keinsafan,
Jika tidak ku renung dan resapkan keyakinanku pada-Nya,
Jika tidak ku pasrah dengan ketentuan-Nya,
Mana mungkin ku dambakan kasih-Nya dalam iman…?
Bagaimana pula boleh ku mengharap redha dari-Nya…

- Ruuhul Hubbi -

No comments:

Post a Comment